1.
PERILAKU KONSUMEN
Pengertian Perilaku
Konsumen
Perilaku konsumen adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan,
mengkonsumsi, dan membuang barang atau jasa (Blackwell, Miniard, &
Engel, 2001). Sedangkan The American Marketing Association
mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari pengaruh
dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran
aspek hidupnya. Dalam kata lain perilaku konsumen mengikutkan pikiran dan
perasaanyang dialami manusia dan aksi yang dilakukan saat proses konsumsi
(Peter & Olson, 2005).
Perilaku konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan
dengan konsumsi dari individu. Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan
tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan
barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi
(Hanna & Wozniak, 2001).
Pendekatan Kosumen
Teori
pendekatan konsumen terdapat 2 macan yaitu pendekatan konsumen Ordinal dan
pendekatan
konsumen Kardinal.
1.Pendekatan Konsumen
Oridinal :
Pendekatan
konsumen Ordinal adalah pendekatan yang daya guna suatu barang
tidak perlu
diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan
tinggi rendahnya daya guna yang
diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang.Dalam teori perilaku konsumen
dengan pendekatan ordinal asumsi dasar seorang konsumen:
1.Konsumen rasional, mempunyai skala preferensi dan mampu merangking kebutuhan yang dimilikinya
2.Kepuasan konsumen dapat diurutkan, ordering
3.Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan lebih sedikit, artinya semakin banyak barang yang dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya tingkat kepuasan yang dimilikinya.
1.Konsumen rasional, mempunyai skala preferensi dan mampu merangking kebutuhan yang dimilikinya
2.Kepuasan konsumen dapat diurutkan, ordering
3.Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan lebih sedikit, artinya semakin banyak barang yang dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya tingkat kepuasan yang dimilikinya.
Kelemahan pendekatan konsumen
ordinal yaitu terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan konsumen
dari mengkonsumsi suatu barang dapat diukur dari satu kepuasan.Pada umunya
kenyataan pengukuran semacam ini sulit untuk dilakukan karena tidak flexible
dan jarang dilakukan.
2.Pendekatan Konsumen
Kardinal :
Pendekatan
konsumen Kardinal adalah daya guna dapat diukur dengan satuan uang atau
utilitas, dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna tergantung kepada subyek
yang menilai. Pendekatan ini juga mengandung anggapan bahwa semakin berguna
suatu barang bagi seseorang, maka akan semakin diminati.Pendekatan kardinal
biasa disebut sebagai Daya guna marginal
Pada
pendekatan Kardinal terdapat beberapa asumsi yang dapat digunakan untuk
menunjukan bahwa tingka konsumennya,yaitu :
1.
Konsumen
Rasional, konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan
pendapatannya.
2.
Diminshing
marginal utility, tambahan utilitas yang diperoleh konsumen makin menurun
dengan bertambahnya konsumsi dari komoditas tersebut
3.
Pendapatan
konsumen tetap
4.
Uang
mempunyai nilai subyektif yang tetap
Dan juga
asumsi dasar dari Pendekatan Konsumen Kardinal adalah :
a)
Kepuasan
konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.
b)
Makin banyak
barang dikonsumsi makin besar kepuasan
c)
Terjadi
hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap
satu satuan
d)
Tambahan
kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang,
sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh
tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika
kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayar dengan
harga murah.
Konsep Elastisitas
Elastisitas Harga
Permintaan (the price elasticity of demand)
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah permintaan akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbadingan daripada persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya.
Elastisitas Harga Penawaran (The Price Elasticity of Suply)
Sama hal dengan perhatian elastisitas harga pada permintaan, maka pengertian elastisitas harga pada penawaran, diartikan sebagai suatu alat untuk mengukur respon produsen terhadap perobahan harga, penghitungan elastisitas harga penawaran sama dengan penghitungan pada elastisitas harga permintaan, hanya saja perbedaan pengertian jumlah barang diminta diganti dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Elastisitas Silang (The Cross Price Elasticity of demand)
Elatisitas silang adalah elatisitas yang mengukur tingkat kepekaan perubahan jumlah barang tertentu yang diminta (missal barang x) akibat perubahan harga barang lain.Elatisitas silang berlaku bagi barang-barang subtitusi maupun barang – barang komplementer.
Elastisitas Pendapatan (The Income Elasticity of Demand)
Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan konsumer akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perobahan tersebut diukur dengan apa yang disebut elastisitas pendapatan.
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah permintaan akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbadingan daripada persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya.
Elastisitas Harga Penawaran (The Price Elasticity of Suply)
Sama hal dengan perhatian elastisitas harga pada permintaan, maka pengertian elastisitas harga pada penawaran, diartikan sebagai suatu alat untuk mengukur respon produsen terhadap perobahan harga, penghitungan elastisitas harga penawaran sama dengan penghitungan pada elastisitas harga permintaan, hanya saja perbedaan pengertian jumlah barang diminta diganti dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Elastisitas Silang (The Cross Price Elasticity of demand)
Elatisitas silang adalah elatisitas yang mengukur tingkat kepekaan perubahan jumlah barang tertentu yang diminta (missal barang x) akibat perubahan harga barang lain.Elatisitas silang berlaku bagi barang-barang subtitusi maupun barang – barang komplementer.
Elastisitas Pendapatan (The Income Elasticity of Demand)
Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan konsumer akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perobahan tersebut diukur dengan apa yang disebut elastisitas pendapatan.
2. PERILAKU PRODUSEN
Fungsi Produksi :
Fungsi
produksi adalah model matematis yang menunjukkan hubungan antara jumlah inputan
produksi yang dipakai dengan jumlah output barang atau jasa yang dihasilkan
dari proses produksi. Secara matematis dapat dinyatakan :
X
= f ( A1, A2, A3,...)
X
: output yang dihasilkan
(A1,A2,A3,...)
: input yang dipakai
Sifat
fungsi produksi terdapat dalam suatu hukum ekonomi yaitu : "The Law of
Diminishing Returns" (Hukum Kenaikan Hasil Berkurang). Hukum
ini menyatakan bahwa jika salah satu input ditambah dengan input lain yang
dianggap tetap maka hasil output dari pertambahan input tadi mula-mula akan
bertambah, tetapi lama kelamaan akan menurun menurun setelah sampai pada titik
maksimalnya jika input terus menerus ditambah.
Kondisi
hukum diatas dapat kita liat ketika suatu produsen Tahu menambahkan jumlah
kacang kedelai namun jumlah pekerja, mesin dan faktor inputan produksi lainnya
dalam kondisi tetap. Jumlah tahu yang dihasilkan memang akan meningkat karena
bahan baku kacang kedelai pun bertambah, tetapi ketika kacang kedelai terus
menerus ditambah maka proses produksi akan menjadi semakin tidak efektif karena
lama kelamaan para pekerja tidak akan sanggup mengerjakan tugas membuat tahu
yang semakin banyak ,dan bahan-bahan pembuat tahu yang lain juga tidak
bertambah sehingga kacang kedelai tidak semuanya dapat diproduksi menjadi tahu
dan akhirnya hasil produksi akan menurun seiring berjalannya waktu produksi.
Least Cost Combination
adalah
menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah
produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan. ISoquant atau Isoproduct Curve
adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara berbagai kemungkinan kombinasi 2
input variable dengan tingkat putput tertentu. Dalam hal ini pengusaha masih
dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input
yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang
menggantikan atau yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2 > DX1.P1 maka
penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.
digunakan
untuk menentukan kombinasi yang mana memerlukan biaya terendah apabila jumlah
produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan. Dalam least cost combination
terdapat istilah isoquant dan isocost. Isoquant atau disebut juga isoproduct
curve adalah kurva yang menunjukan hubungan antara berbagai kemungkinan
kombinasi 2 variabel input dengan tingkat output tertentu. Sebagai contoh dalam
hal ini variabel yang digunakan adalah Tenaga Kerja dan Modal.Tabel Kombinasi
Tenaga Kerja dan Modal untuk menghasilkan 100, 200, dan 300 unit produk.
3.
BIAYA
DAN PENERIMAAN
Pengertian
Biaya (COST)
Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi.
Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi.
Macam-macam Biaya (cost)
· Biaya
Pabrikasi :
Biaya Langsung : Biaya yang langsung dalam proses produksi suatu barang, bahan baku, dll.
Biaya Tidak Langsung : Biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi
Biaya Langsung : Biaya yang langsung dalam proses produksi suatu barang, bahan baku, dll.
Biaya Tidak Langsung : Biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi
· Biaya
Non Pabrikasi
Biaya Pemasaran yaitu biaya
yang diperlukan untuk memperoleh pesanan dan menyediakan produk bagi pelanggan
Biaya Administrasi yaitu biaya yang dibutuhkan untuk mengelola organisasi dan menyediakan dukungan bagi karyawan.
Biaya Administrasi yaitu biaya yang dibutuhkan untuk mengelola organisasi dan menyediakan dukungan bagi karyawan.
· Departemen
Common Cost (Biaya bersama) yaitu biaya yang berasal dari penggunaan fasilitas atau jasa oleh dua departemen atau lebih.
Joint Cost (Biaya Gabungan) yaitu biaya yang terjadi dalam proses produksi yang menghasilkan dua atau lebih produk jadi.
Common Cost (Biaya bersama) yaitu biaya yang berasal dari penggunaan fasilitas atau jasa oleh dua departemen atau lebih.
Joint Cost (Biaya Gabungan) yaitu biaya yang terjadi dalam proses produksi yang menghasilkan dua atau lebih produk jadi.
· Periode
Akuntansi :
Capital Expenditure (Belanja Modal) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Revenue Expenditure (Pengeluaran Pendapatan) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat pada periode akuntansi yang sama dan dicatat sebagai beban.
Capital Expenditure (Belanja Modal) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Revenue Expenditure (Pengeluaran Pendapatan) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat pada periode akuntansi yang sama dan dicatat sebagai beban.
· Volume
Produksi :
Biaya Tetap (FC) : Biaya yang tidak bertambah seiring dengan pertambahan produksi.
Biaya Variabel (VC) : Biaya yang bertambah seiring dengan pertambahan produksi.
Biaya Tetap (FC) : Biaya yang tidak bertambah seiring dengan pertambahan produksi.
Biaya Variabel (VC) : Biaya yang bertambah seiring dengan pertambahan produksi.
a)Total Biaya (TC) keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi sampai terciptanya barang.
Rumus : TC = TFC + TVC
b)Biaya Perunit (AC) : Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi 1 unit barang jadi.
Rumus : AC = TC / Q
Q ialah Produk.
c)Biaya Marginal (MC) : Tambahan biaya karena menambah 1 unit barang yang diproduksi
Biaya Eksplisit : Biaya yang kelihatan dalam proses produksi
Biaya Implisit : Biaya yang tidak kelihatan dalam proses produksi namun sebenarnya ada dan dikeluarkan.
Pengertian Biaya dan Penerimaan
Biaya produksi adalah
jumlah pengorbanan biaya yang dikeluarkan oleh produsen untuk menghasilkan
sejumlah output. Untuk memperoleh keuntungan maksimum, setiap produsen harus
berusaha menekan biaya produksi serendah mungkin.
Penerimaan produsen
adalah penerimaan yang diperoleh dari hasil penjualan outputnya.
Macam-macam penerimaan produsen:
a.Penerimaan total, adalah penerimaan yang berasal dari hasil penjualan seluruh outputnya. Penerimaan total adalah jumlah output kali harga jual.
b.Penerimaan rata-rata, adalah penerimaan produsen per unit output.
c.Penerimaan marjinal, adalah kenaikan penerimaan total sebagai akibat bertambahnya satu unit output.
Macam-macam penerimaan produsen:
a.Penerimaan total, adalah penerimaan yang berasal dari hasil penjualan seluruh outputnya. Penerimaan total adalah jumlah output kali harga jual.
b.Penerimaan rata-rata, adalah penerimaan produsen per unit output.
c.Penerimaan marjinal, adalah kenaikan penerimaan total sebagai akibat bertambahnya satu unit output.
Keuntungan Maksimal
Pendekatan Total :
Laba Total (p) adalah perbedaan
antara penerimaan total (TR) dan biaya total (TC). Laba terbesar terjadi pada
selisih posistif terbesar antara TR dengan TC. Pada selisih negative
antar TR dengan TC perusahaan mengalami kerugian, sedang jika TR = TC
perusahaan berada pada titik impas.
Dalam menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara
sebagai berikut:
a) Keuntungan maksimum
dicari dengan jalan mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan ongkos
minimum.
b) Keuntungan maksimum
terjadi pada saat MR = MC.
Hasil Penjualan Total,seluruh jumlah pendapatan yang
diterima perusahaan dari menjual barangjang diproduksikannja dinamakan hasil
penjualan total (TR:yaitu dari perkataan Total Revenue).Telah diterangkan bahwa
dalam persaingan sempurna harga tidak akan berubah walau bagaimanapun banyaknya
jumlah barang yang dijual perusahaan.Ini menyebabkan kurva penjualan total (TR)
adalah berbentuk garis lurus yang bermula dari titik O.
Pendekatan Marginal :
Perusahaan memaksimumkan keuntungan pada saat
penerimaan marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC).Biaya Marginal (MC)
adalah perubahan biaya total perunit perubahan output. Secara matematis
dirumuskan:
Penerimaan Marginal (MR) adalah perubahan penerimaan
total per unit output atau penjualan.Hasil Penjualan Marjinal,satu konsep
(istilah) mengenai hasil penjualan yang sangat penting untuk diketahui dalam
analisis penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian
hasil penjualan marjinal (MR yang merupakan singkatan dari perkataan
Marjinal’Revenue), yaitu tambahan hasil penjualanjangdiperoleh perusahaan dari
menjual satu unit lagi barangyang diproduksikannya.Dalam pasar persaingan
sempurna berlaku keadaan berikut harga hasil penjualan rata-rata hasil penjualan
marjinal.Kurva d() = AR0 = MRn menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp
3000, dan kurva d0 = AR0 = MR0 menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp
6000.
Pendekatan Rata-rata :
Hasil Penjualan Rata-rata,untuk suatu perusahaan dalam
pasar persaingan sempurna hasil penjualan rata-rata (AR) adalah harga barang
yang diproduksi perusahaan adalah Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ adalah kurva
permintaan yang dihadapi perusahaan. Dengan demikian kurva ini adalah kurva
hasil penjualan rata-rata pada harga barang sebanyak Rp 3000 (dan dinyatakan
sebagai AR^. Kalau harga barang yang dijual perusahaan adalah Rp 6000, kurva d}
= AR} = MRj adalah kurva permintaan dan juga kurva hasil penjualan rata-rata
pada harga Rp 6000.
Dalam mencari keuntungan maksimum dengan pendekatan
rata-rata,yaitu menggabungkan antara pasar persaingan sempurna dengan persaingan
pasar tidak sempurna.
SUMBER:
http://kewirausahaan123.wordpress.com/2012/01/24/rumus-keuntungan-maximum/
http://cassonsmart.blogspot.com/2010/03/fungsi-produksi.html
http://saharione.blogspot.com/2011/05/perilaku-produsen.htmlhttp://bagus.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9993/Slide_BAB_V.ppthttp://nuhfil.lecture.ub.ac.id/files/.../mikro-5-perilaku-produsen-nuhfil.pdf http://ahmadsubagyo.com/...mikro/05-TEORI-PRODUKSI-1-DAN-2.pdfhttp://dwizeru.wordpress.com/2011/05/28/perilaku-produsen/http://ambrosiusnurhadiprasetyo.blogspot.com/2012/03/perilaku-produsen.htmlhttp://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/04/produksi-optimal
http://cassonsmart.blogspot.com/2010/03/fungsi-produksi.html
http://saharione.blogspot.com/2011/05/perilaku-produsen.htmlhttp://bagus.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9993/Slide_BAB_V.ppthttp://nuhfil.lecture.ub.ac.id/files/.../mikro-5-perilaku-produsen-nuhfil.pdf http://ahmadsubagyo.com/...mikro/05-TEORI-PRODUKSI-1-DAN-2.pdfhttp://dwizeru.wordpress.com/2011/05/28/perilaku-produsen/http://ambrosiusnurhadiprasetyo.blogspot.com/2012/03/perilaku-produsen.htmlhttp://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/04/produksi-optimal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar